Loading

Minggu, 01 Januari 2012

Dejavu

            ### L POV ###
            Aku bahagia karena telah melindunginya…
            Aku senang dia baik-baik saja….
            Aku  tak akan menyakitinya lagi…
            Aku mohon jangan menangis…
Flashback…
            Namaku L, aku adalah seorang penyanyi. Aku suka bermain gitar dan menciptakan lagu. Teman wanitaku bernama Sora. Kami sudah lama bersama, dia selalu mengerti bagaimana baik dan burukku. Dia sangat menyukai bunga matahari, bahkan setiap ia ke apartementku dia selalu membawa bunga matahari untukku. Entah kenapa hari itu pukul 11.30, saat aku sedang bermain dengan gitarku…
            “L, coba lihat bunga ini, cantik bukan? Ayo kita menanamnya di luar, hari ini sangat cerah!”, Sora mengajakku sambil menarik tanganku yang sedang memegang gitar. Karena emosi aku menghempaskan tanganku sehingga bunga matahari yang ada ditangannya jadi terlepas dan terjatuh ke lantai. Aku melihat mata dan kepalanya tertunduk sedih. Dia berlari ke luar apartement, segera aku tersadar akan kesalahnku padanya dan aku mengejarnya keluar. Sungguh aku merasa bersalah kepadanya, aku tidak pernah memperlakukan dia seperti itu sebelumnya.
            “Sora, tunggu…!!! MianhaeJeongmal mianhae! Aku tidak bermaksud keras padamu”, kataku meyakinkannya. Saat aku berhasil meraih tangannya,”Sora, aku mohon maafkan sikapku tadi!”. Sayangnya ia terlanjur sakit hati dan berlari pergi meninggalkan aku yang saat itu hari hujan. Aku hanya bisa diam dan melihat dia berlari dan….
            “Tttiiiiiiiittttttt……….. Buuuuaaaaarrrrr………!!!!!!!”, Bunyi itu menambah rasa bersalahku pada Sora, seketika itu aku berlari menuju sumber bunyi dan melihat Sora yang jatuh tergeletak di jalan. Aku mengangkat kepalanya dengan tanganku, berusaha menyadarkannya kembali. Aku tidak pernah membayangkan ini sebelumnya, jika aku tau ini akan terjadi, aku tidak akan bersikap seperti tadi padanya.
            “Sora… aku mohon bangunlah! Sora, Sora, Sora…!!”, kataku pada Sora yang saat itu terlihat pucat karena banyak darah yang keluar dari kepalanya. Tidak tau apa yang harus aku lakukan,karena saat itu jalan sepi. Terlintas dipikiranku aku akan kehilangan Sora dan tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. Karena sedih aku menagis dibawah derasnya hujan sambil memeluk kepalanya ke dadaku.
***
            Ting…nong…ting…nong…. Terdengar olehku bunyi bel dari balik pintu apartemenku. Aku yang saat itu terbangun, seketika berlari untuk membuka pintu. Dengan rasa tidak percaya dan bahagia, aku melihat sosok seorang wanita yang sangat aku kenal yang rasanya baru saja meninggalkanku untuk selamanya. Wajahku seperti orang bingung dan terheran-heran melihatnya, namun dia hanya tersenyum dan berkata,”kau kenapa? Ada yang aneh dariku? Apa kau tidak tidur dengan nyenyak malam ini L?”. Aku hanya terdiam dan berkata dalam hati,” Dia nyata, dia benar-benar nyata, baru saja dia berbicara padaku. Apakah itu Sora?”.
            “L, kenapa kau masih di pintu? Ayo ke sini! Seperti biasa aku membawakan bunga matahari untukmu. Apa kau suka?”, dia bertanya padaku untuk kesekian kalinya, tapi aku tetap merasa bingung dan tidak percaya. Sehingga aku menjawab,”ne… Yeppo!!!”. Dia berjalan mendekatiku dan memelukku, itu mengingatkan aku akan sesuatu yang terjadi pada saat itu. Seketika aku melihat jam di dinding, hari menunjukkan pukul 07.00. Aku merasa, aku punya waktu sebelum jam 11.30.
            Entah karena sedang asik menata bunga matahari, Sora jadi tertidur di meja tempat ia menata bunga. Aku melihat wajahnya yang tenang dan terlintas dipikiranku untuk memberikan sesuatu padanya. Mungkin bukan sesuatu yang mahal atau berharga, aku ingin memberikan sebuah kenangan untuknya. Sudah beberapa hari ini aku menciptakan sebuah lagu untuknya. Aku ingin dia melihatnya nanti, sehingga aku merekamnya dengan camera videoku.



Selamat Tinggal Cinta Pertama
ku tulis ini saat tersedih
menunggu dirimu yang tak bersalah
terpisahkan karna keadaan
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net

selamat tinggal cinta pertama
mengisi waktu ku, memberi rasa
tak terlupakan
reff:
tak mudah ungkapkan dengan hati
saat senyum dan tangis menyatu
tapi ini terbaik untukku dan untuk dirimu
hanya waktu yang mampu mengerti
betapa berat perpisahan ini
semoga cerita cinta ini
menjadi kenangan indah nanti
pelukan ini untuk dirimu
adalah pelukan dari hatiku
terakhir kali
repeat reff :
hanya waktu yang mampu mengerti
betapa berat perpisahan ini
semoga cerita cinta ini
menjadi kenangan indah nanti


***
            Aku menyusun bunga yang telah ditata oleh Sora tadi di atas meja dengan berbagai hiasan yang cantik. Hingga saat ia terbangun ia akan melihat susunan bunga matahari yang indah. Semoga ia menyukai kejutn yang ku buat.
            Aku masih menunggu Sora terbangun sambil menatap wajahnya saat tidur. Tak lama saat itu dia benar-benar terbangun dan melihat kejutan yang telah aku buat untuknya. Dia memelukku dan berkata,”gomawo oppa…!”. Aku senang dia menyukai kejutan dariku.
            “Sora, hari ini aku ingin mengajakmu makan bersama. Maukah kau peri bersamaku?”, kataku sambil mengarahkan tanganku padanya.
            ne…”, katanya membalas dengan senyumannya dan memberikan tangannya.
            Ketika makan malam aku semakin tidak tenang, hari saat itu hujan, dan jam tanganku menunjukkan pukul 11.20. Bayangan itu menjadi semakin terasa nyata, jujur aku belum sanggup untuk kehilangannya saat ini. Dia tidak tau apa-apa tentang mimpiku itu. Aku berharap semua itu tidak akan terjadi.
            Setelah makan aku dan Sora pulang bersama, berjalan di bawah derasnya hujan. Aku semakin taku ketika berjalan di perempatan jalan sana. Semakin dekat perempatan itu jantungku semakin berdetak kencang. Tiba-tiba Sora yang saat itu berjalan di sampingku, berlari menyeberangi jalan itu sambil berkata,”L… lihat di sana ada bunga matahari yang cantik!!!”. Aku tau sesuatu akan terjadi pada Sora, segera aku menyusulnya berlari yang ketika itu mobil dengan kecepatan tinggi berjalan kea rah Sora. Langkah kakiku semakin kencang, dan secepat kilat aku mendorong Sora ke tepi jalan. Aku tau ini akan terjadi, biarlah aku yang terluka dari pada aku melihat Sora terluka.
### Sora POV ###
            Aku senang malam ini akhirnya aku makan bersama dengan L. Tapi, hari ini aku merasakan sesuatu yang aneh pada L. Dia seperti menyembunyikan sesuatu padaku. Apa yang membuatnya menjadi tegang hari ini?. Aku ingin tau, tapi aku tak berani untuk menanyakannya pada L.
            Setelah makan aku dan L pulang di bawah derasnya hujan. Aku merasa takut sekali saat itu, karena L sama sekali tidak melepas tanganku. Ini aneh sekali, dia juga tidak berkata apapun padaku. Apa sebenarnya yang dipikirkan L?. Saat melewati perempatan jalan, aku melihat bunga matahari yang besar dan sangat cantik. Seketika aku melepaskan tangan L dan berlari menuju benga tersebut. Sebelum aku sampai pada bunga itu, tiba-tiba aku merasa ada dorongan dari belakangku yang membuat aku terjatuh ke tepi jalan. Saat aku menoleh ke belakang, ternyata dorongan itu dari L. Karena ia melihat mobil yang ketika itu datang ke arahku. Namun ketika aku sudah di tepi jalan, L masih berdiri di tengah jalan tapi wajahnya tersenyum padaku. L tidak bisa menghindar lagi, mobil itu sudah sangat dekat dengannya, sehingga mobil itu mengenai tubuh L yang berdiri tegap di depannya.
            Jantungku berdetak kencang sekali saat melihat kejadian itu. Hatiku tersa sakit dan takut melihat tubuh L yang ketika itu terlambung keatap mobil dan terguling lagi ke jalan.  Aku merasa bersalah pada diriku sendiri. Kenapa aku harus melepaskan tangan L saat aku berjalan dengannya, kenapa aku harus berlari ke seberang jalan hanya demi bunga matahari.
            Kini aku sudah kehilangan L. Dia tidak akan kembali untuk selamanya. Seperti yang tertulis pada lagu yang L tulis untukku. Jika aku harus mendengar lagu itu, hatiku terasa teriris perih, air mataku jatuh tanpa tersadari, pikiranku terarah pada kejadian saat itu, dan rasa bersalah yang semakin membesar dalam diriku. Aku mohon maafkan aku L… jeongmal mianhae!!!.

2 komentar: